Minggu, 23 September 2012

PENGERTIAN PENDIDIKAN (tinjauan etimologis/arti kata)

a. Bahasa Indonesia

WYSPurwodarminto (1976) mengartikan kata pendidikan sebagai perbuatan (hal,cara) mendidik. Sedang arti kata mendidik adalah memelihara dan memberi latihan (ajaran, pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran.

b. Bahasa Jawa

Panggulawenthah berarti mengolah, membina kejiwaan dengan mematangkan perasaan, kemauan dan watak sang anak.

c. Bahasa Belanda

Dalam bahasa Belanda ada istilah Opvoeding yang diartikan pendidikan. Pada awalnya berarti membesarkan dengan memberi makan, jadi membesarkan anak dalam arti jasmaniah. Akan tetapi lambat laun ‘tindakan membesarkan’ dengan memberi makan dikenakan juga pada pertumbuhan rokhani anak. Jadi pertumbuhan pikiran, perasaan dan kemauan anak serta pertumbuhan wataknya. Dlm arti luas opvoeding berarti tindakan utk membesarkan anak dlm arti geestelijk (kebatinan).

d. Bahasa Romawi

Dalam bahasa Romawi ada istilah ‘educare’ yang berarti mengeluarkan dan menuntun. Istilah ini menunjukkan tindakan utk merealisasikan ‘innerijk aanleg’atau potensi anak yng dibawa sejak dilahirkan. Jadi educare bermakna ‘membangunkan’ kekuatan terpendam atau mengaktifkan kekuatan potensial yang dimiliki anak.

e. Bahasa Inggris

dalam bahasa inggris ada istilah ‘education’ yang berarti pndidikan. Sedangkan mendidik diterjemahkan dari ‘educare’ yang artinya to develop or train the on to teach to prepare for special profession or vocation (Lewis Adams, 1965).

d. Bahasa Jerman

Dalam bahasa Jerman ada istilah Erziehung yang artinya hampir sama dengan educare, yang berarti mengeluarkan atau menuntun.

TINJAUAN SECARA DEFINISI

žMenurut tokoh/ para ahli.

a. M.J. Langeveld

Mendidik adalah memberikan pertolongan secara sadar dan sengaja kpd seorang anak (yang belum dewasa) dalam pertumbuhannya menuju ke arah kedewasaan dalam arti berdiri sendiri dan bertanggung jawab sesuai atas segala tindakan-tindakannya menurut pilihannya sendiri.

b. John Dewey

‘Etymologically, the word education means just a process of leading or bringing up’. Di sisi lain john Dewey memandang pendidikan sebagai proses, yaitu pendidikan diartikan sebagai tutunan terhadap pertumbuhan dan proses sosialisasi dari anak. Dalam proses pertumbuhan ini anak mengembangkan dirinya ke tingkat yang makin sempurna sesuai teori evolusi Darwin.

c. Ki Hajar Dewantara.

Ki Hajar Dewantara mengemukan, pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mendapat keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya (1962). Dilihat dari aspek-aspeknya, maka ‘Pendidikan berarti daya upaya utk memajukan perkembangan budi pekerti (kekuatan bathin), pikiran (intelek) dan jasmani anak-anak’ (KHD, 1957). Juga terkenal dgn sistem Amongnya Taman Siswa yaitu; Ing ngarso sung tulodo, Ing madyo mangun karsa, dan Tut Wuri handayani.

žMenurut pandangan mono disipliner.

a.Pandangan sosiologik.

Pendidikan sbg usaha/ proses pewarisan sosial dari generasi ke generasi (Redjo Mulyaharjo.1985)

b. Pandangan Antropologik

Pandangan ini melihat pendidikan dari segi budaya. Pendidikan dirumuskan sebagai usaha pemindahan nilai-nilai budaya ke generasi berikutnya. Inti kebudayaan adalah bermacam-macam pengetahuan.

c. Pandangan Psikologik

Pada pandangan ini ada beberapa cabang dan aliran,misalnya behaviorisme, individualisme, psiko analisa, dan lain-lain.

d. Pandangan dari sudut Ekonomi.

Pandangan ini melihat pendidikan sebagai usaha penanaman modal insani (human investment).

e. Pandangan politik.

Pendidikan diartikan sebagai usaha pembinaan kader bangsa, cinta bangsa.

f. Menurut Pandangan Filosofis/ hakekat Manusia.

1). Manusia sebagai makhluk Religius

2) manusia sebagai homo sapiens

3) manusia sebagai homo faber

4) manusia sebagai homo etis/ susila.

5)manusia sebagai homo socius

6) manusia sebagai homo mono dualis

7) manusia sebagai homo mono pluralis.

Sabtu, 22 September 2012

gejala patah tulang

Namun apa saja sih yang dapat kita ketahui bila terjadinya patah tulang?
1. Nyeri
Biasanya pada daerah yang mengalami patah tulang akan terjadi rasa nyeri baik pada saat digerakkan atau pada saat tidak digerakkan.
2. Bengkak
Akibat dari pecahnya pembuluh darah di daerah sekitar patahan tulang, maka dapat kita lihat adanya bengkak pada daerah kulit di sekitar tulang yang patah.
clip_image001
Bengkak pada daerah patah tulang
3. Kemerahan dan panas
Sama dengan poin nomor dua, selain bengkak biasanya ditemukan adanya kemerahan dan sensasi panas sebagai akibat mengumpulnya darah di daerah yang mengalami patah tulang.
4. Gangguan fungsi
Tentunya akibat dari terputusnya jaringan tulang, maka biasanya yang paling sering terjadi adalah gangguan dari fungsi pergerakan di daerah yang patah tersebut.
5. Terlihatnya perdarahan dan patahan tulang
Hal ini biasanya terlihat pada patah tulang terbuka dimana patahan tulang yang menembus jaringan kulit biasanya disertai dengan perdarahan dan rusaknya daerah kulit tersebut.
6. Bunyi gemercik \"crackle\" pada daerah patahan
Akibat tulang yang patah biasanya pada daerah ini bila ditekan akan terasa sensasi bunyi gemercik seperti menekan ada pasir di bawahnya. Namun jangan pernah melakukan hal ini pada bagian yang patah karena akan menimbulkan rasa sakit yang luar biasa.

Kamis, 20 September 2012

mengapa manusia perlu di didik

Ada beberapa asumsi yang memungkibendera-merah-putih-bendera-indonesia-indonesia-flag-omkicau-2nkan manusia perlu mendapatkan pendidikan:

1.Manusia dilahirkan dalam keadaan tdk berdaya. Manusia begitu lahir di dunia perlu mendapatkan uluran orang lain utk dapat melangsungkan kehidupannya.

2.Manusia lahir tidak langsung dewasa. Untuk menuju kehidupan yang dewasa, bagi manusia perlu dipersiapkan lebih-lebih pada masyarakat modern.untuk memperoleh bekal itu diperoleh dgn pendidikan dimana orang tua atau generasi tua akan mewariskan pengetahuan, nilai-nilai serta keterampilannya kepada anak-anaknya atau generasi penerusnya.

3.Manusia pada hakekatnya adalah makhluk sosial. Ia tdk akan menjadi manusia, seandainya tdk hidup bersama dgn manusia lagi.

konsep dasar pendidikan

A.PENDAHULUAN

1.Penciptaan manusia diyakini bahwa Adam dan Eva pada saat diciptakan Tuhan tidak tahu apa-apa tentang dunia dan tdk dapat berbuat apa-apa sampai adanya campur tangan pihak lain, yaitu malaikat yang diutus Tuhan utk memberikan pengetahuan kepada Adam sebagai bekal pertama utk bisa hidup di dunia.

2.Banyak kasus dalam keragaman pola hidup makhluk, utk mempertahankan dan terutama utk mengembangkan hidupnya makhluk hidup memerlukan juga bantuan individu lain, meskipun ada juga jenis makhluk lain yang sejak lahir harus dpt bertahan dan berkembang sendiri.

3.Kenyataan menunjukkan bahwa tuntutan hidup manusia merupakan tuntutan yang paling berat dan semakin besar seiring dgn perkembangan dan kemajuan taraf hidupnya. Tuntutan hidup manusia dari masa ke masa semakin berkembang, semakin sulit, semakin kompleks, dan terjadi di dalamnya percepatan yang luar biasa dibandingkan dgn tuntutan makhluk hidup yang lainnya.

4. Usaha sadar yang bersifat naluriah, yaitu adanya kasih sayang ortu terhadap anaknya dan tanggung jawab utk membantu anaknya mempersiapkan dirinya utk hidup layak. Rasa Kasih sayang dan tanggung jawab inilah yang menimbulkan salah satu kegiatan dalam hidup manusia yang berupa perlindungan, pemeliharaan, dan bimbingan yang kemudian disebut kegiatan pendidikan.

5. Aktivitas pendidikan pada manusia mengalami perkembangan sejajar dgn perkembangan tingkat hidup manusia, dari kegiatan pendidikan yang sangat sederhana tanpa rencana yang konkrit, tanpa tujuan yang jelas berkembang menjadi kegiatan yang semakin disadari, direncanakan dan dikirkan secara masak, dan hasil yang semakin jelas.

6. Pemikiran yang mendalam ttg pendidikan membawa persoalan ini kepemikiran yang lebih dapat dipertanggung jawabkan, yaitu pemikiran ilmiah. Setahap demi setahap pendidikan berkembang menjadi ilmu dalam arti pemikiran dan pelaksanaannya didasari kaidah-kaidah ilmiah.

7.Dalam kedudukannya sebagai ilmu yang otonom/berdiri sendiri pendidikan berkembang tdk sendirian tetapi terpengaruh juga oleh perkembangan ilmu-ilmu yang lain.

8.Akibat dari pengaruh spesialisasi dan percabangan ilmu pendidikan maupun karena pengaruh komponen-komponen di luar ilmu pendidikan juga dihadapkan kepada tantangan-tantangan baik teoritik maupun segi penerapannya. Ilmu pendidikan cenderung dirongrong keberadaannya, terutama telah bergesernya istilah dan hakekat pendidikan menjadi pengajaran atau pembelajaran dan hal ini sangat berpengaruh pada penerapannya, yaitu dari kegiatan internalisasi norma menjadi kegiatan yang menekankan pada penyampaian pengetahuan, termasuk pangetahuan tentang nilai.

9.Nasib ilmu pendidikan akan lebih terpuruk apabila para pemikir dan pelaksana pendidikan ikut larut dalam badai yang tidak karuan arahnya.oleh karena itu menjadi tuntutan mutlak bagi para pakar dan para penyelenggara pendidikan utk bangkit kembali mempertahankan jati diri dan keberadaan ilmu pendidikan baik dalam aspek teoritiknya maupun dalam prakteknya.

10. Pendidikan pada hahekatnya merupakan suatu usaha yang disadari utk mengembangkan kepribadian dan kemampuan manusia, yang dilaksanakan di dalam maupun di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup.

11. Beberapa konsepsi dasar pendidikan yang akan dilaksanakan; (1) bahwa pendidikan berlangsung seumur hidup (Life Long Education), (2) bahwa tanggung jawab pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah/ tidak ada monopoli, (3) bagi manusia pendidikan itu merupakan suatu keharusan karena pendidikan memiliki kemampuan dan kepribadian yang berkembang. Henderson mengemukakan bahwa pendidikan suatu hal yang tidak dapat dielekkan oleh manusia, suatu perbuatan yang tidak boleh tidak terjadi, karena pendidikan itu membimbing generasi muda untuk mencapai suatu generasi yang lebih baik.

12. Dalam arti yang luas pendidikan berisi tiga pengertian, yaitu pendidikan, pengajaran dan pelatihan.

13. Pendidikan mengandung suatu pengertian yang sangat luas, menyangkut seluruh aspek kepribadian manusia. Pendidikan menyangkut hati nurani, nilai-nilai, perasaan, pengetahuan dan keterampilan.

14. Kohnstamm mengemukakan beberapa jenis perilaku dari berbagai makhluk , berikut: (1) anorganis yaitu suatu gerakan yang terjadi pada benda-benda mati, tidak bernyawa.gerakan itu ditentukan dari hukum kausalitas (sebab-akibat), (2) Organis/Nabati yaitu terjadi pada tumbuh-tumbuhan. Manusia maupun hewan sama-sama memiliki perilaku ini, manusia maupun bernafas, tumbuhan juga bernafas. Dalam tubuh manusia maupun hewan terjadi peredaran zat-zat makanan, sepertinya juga pada tumbuh-tumbuhan. Gerakan ini terjadi secara otomatis, tdk perlu dipelajari. Setiap makhluk hidup dgn sendirinya memiliki gerakan nabati ini, (3) hewani , perilaku ini lebih tinggi derajatnya darpada perilaku nabati. Perilaku ini bersifat instingtif ( seperti lapar, seks, berkelahi) dpt diperbaiki sampai taraf tertentu, dan memiliki kesadaran indera, dimana manusia dan hewan dpt mengamati lingkungan karena dilengkapi oleh alat indera, (4) manusia merupakan perilaku yang hanya terdapat pada manusia. Adapun ciri-ciri perilaku ini: (1) manusia berkemauan utk menguasai, (2) manusia memiliki kesadaran intelektual, dapat mengembangkan IPTEKS, menjadikan manusia makhluk berbudaya, (3) manusia memiliki kesadaran diri dpt menyadari sifat-sifat yang ada pada dirinya, manusia dapat mengadakan introspeksi, (4) manusia adalah makhluk sosial, membutuhkan n orang lain untuk hidup. Manusia memiliki bahasa simbolis baik secara tertulis maupun secara lisan, (5) manusia dapat menyadari nialai-nilai (etika &estetika) dan dpt berbuat sesuai dgn nilai-nilai tersebut, dan memiliki kata hati, (6) mutlak, dimana manusia dpt berkomunikasi dgn Maha Pencipta. Manusia dpt manghayati kehidupan beragama, yang merupakan nilai yang paling tinggi dalam kehidupan manusia.